Seharusnya tidak jadi polemik, apakah seorang perempuan bekerja atau tidak. Karena mau di luar rumah ataukah just at home, perempuan memang harus bekerja!
Tapi yang harus digarisbawahi, ketika ia memilih keluar ataupun berdiam, pilihan apapun harus dilandasi oleh kepahaman. Bukan semata "harus bekerja (di luar)", karena semua orang toh melakukannya.
"Elo neh, ngurusin domestik melulu!" begitu sergah seorang teman.
"Yak iyalah. Publik kan udah banyak yang ngurusin. Domestikku memangnya bisa diurusin publik."
Segala sesuatu ada waktunya.
Ada waktunya harus lari sprint. Tapi ada waktunya harus lari kecil.
Untuk saat ini, ada amanah-amanah Allah SWT yang tidak bisa saya delegasikan.
Dan tak ada pihak yang layak dizhalimi.
Betul sekali,
BalasHapuswanita bekerja seharusnya lebih kepada pengembangan diri, bukan keterpaksaan..
hidup ini adalah sebuah pilihan, dan sebaik-baik pilihan adalah ketika memilihnya dengan ilmu.
hidup ini adalah sebuah pilihan, dan sebaik-baik pilihan adalah ketika memilihnya dengan ilmu.
BalasHapusSetuju ....
benar. bekerja atau tidak bekerja sama baiknya. selalu ada alasan di balik itu. sepanjang sang ibu bahagia dan sepanjang pilihan itu disepakati dengan suaminya... maka baiklah itu adanya...
BalasHapussalam, d.~