Selasa, 05 Juli 2016

Panduan Ringkas Mengukur Nilai Berita (Valuasi #1)

Panduan Ringkas Mengukur Nilai Berita #1
@dettife 05072016 | 30Ramadhan1437


PUBLIC RELATION VALUES

Salam. Rekan-rekan riset dan monitoring media yang kece-kece, selama ini sudah mafhum kan bagaimana cara mengukur nilai kampanye public relation (PR value) ~ atau VALUASI berdasarkan berita kita yang dimuat di media?

Mengapa harus repot valuasi segala? Ya, karena dia menjadi salah satu indikator keberhasilan kita berhubungan dengan publik. Biasanya para decision maker akan lebih "ngeh" kalau melihat indikator sukses tidaknya kampanye PR tak hanya dalam bentuk angka, tapi lebih penting lagi: biaya. Betul apa betul?

Nah, buat yang belum pernah hitung-hitung PR Value, boleh pakai rumus sederhana ini (dari pengurus AJI Agus Perdana):

■ Rumus valuasi media cetak (HEADLINE): Ukuran artikel x rate iklan x 8 (tanpa foto/ x 10 dengan foto) + 10% PPn

■ Rumus valuasi media cetak (HALAMAN DALAM): Ukuran x Rate Iklan x 3 (tanpa foto/ x 5 dengan foto) + 10% PPn

■ Rumus valuasi  TV/Radio : Durasi x Rate Iklan x 3 + 10% PPn

Ilustrasi:
Berita kita dimuat di halaman dalam Kompas teks + foto berwarna seluruhnya ukuran 1000 mmk, maka PR Value = (1000 mmk x Rp 201.000  x 5) + 10% PPn = 1.005.000.000 + 100.500.000 = Rp 1.105.500.000 😸

*mmk = mm x kolom = ukuran artikel

- hellaaw, beriklan di media memang ga murah, kakaaa. Jadi kalau ada berita kita dimuat di media arus utama, sebagai produk kerja keras para humaswan dan humaswati, itu sama dengan beriklan gratis sebenarnya -

Pengali 8, 10, 3, 5 ini semacam variabel yang jadi konsensus karena nilai berita kan juga berbeda-beda. Berita yang ada foto beda dengan yang hanya teks. Yang BW beda dengan yang full color. Berita tone negatif beda dengan yang tone positif, dst. Catatan, berita tone negatif dikali 1. [Ada versi lain berita negatif dikali -1 (minus satu). Saya lebih ikut mazhab bahwa dalam PR berita negatifpun tetap lebih penting daripada tidak ada berita sama sekali].

Ada juga RM (riset n monitoring) officer yang akhirnya ga pake variabel pengali dengan alasan ga dikali aja biayanya sudah ohmaigat, atau PPn 10%-nya juga ditendang aja. Ya sumonggo. Prinsipnya, dengan menghidangkan PR Values para pengambil keputusan bisa melihat tingkat kesuksesan kampanye PR kita.

Trus, tahu rate iklannya darimana? Ga mungkin dari penerawangan bakda tahajud, kan, kakaa. Ya harus cari tahu, kakaaa. Bagian AE media biasanya akan dengan senang hati kasih info tarif/rate iklan ke customer mereka. Apalagi kalo tahu yang minta orang humas 😻.

Selamat itung-itung.
*next: Panduan Mengukur Nilai Berita Online Berdasarkan Pageviews []
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Komen apapun berharga. Sila.

welcome to detti's blog

communication scholar & practitioner, hopefully being lifetime citizen journalist, simply laid back ambivert

Mengoptimalkan Google Alerts untuk Media Monitoring

Menyusun panduan optimalisasi google alerts ini sekira dua bulan sebelum ramadhan tahun lalu. Belum sempat di- digital archive , apa daya fi...

Popular Posts