Jangan Hitung Pahala Dengan
Kalkulator
Mufti Salim, Lc, M.A.
(Sekretaris Dewan Syariah Wilayah PKS Lampung)
Mohon maaf jika versi notulensi ini tak se-syumul taujih aslinya …
#maklumnyatetsambilmijitinjidat #eh
Tiga kelompok manusia ketika menyimak taujih:
1.
Manusia yang mendengarkan, lalu paham
2.
Manusia yang mendengarkan, namun tak paham-paham
3.
Manusia yang mendengarkan, lalu salah paham.
Semoga kita tidak termasuk kelompok manusia yang kedua apalagi yang ketiga.
Kita sudah mengenal ada tiga bulan yang berurutan merupakan bulan haram
yaitu dzulqa’adah, dzulhijjah, dan rajab. Dan ramadhan tidak termasuk syahrul
hurum.
Masyarakat ketika memahami ramadhan, yang paling menonjol adalah
“puasa”. Ini terbukti dari adanya survei keterkaitan kata “ramadhan”, maka yang
paling banyak disebut adalah “puasa”. Padahal ada itikaf, tarawih, dll.
Dan setiap bicara soal puasa, maka ayat yang sangat masyhur yang sering
diulang saat ramadhan adalah al-Baqarah: 283?? Kutiba ‘alaykumushiyaam.. belum menyebut ramadhan. Ramadhan baru
disebut di ayat berikutnya. Ayat ini menuntun umat islam untuk meluruskan
tujuan puasa. Apa yang seharusnya paling diinginkan sebagai buah dari puasa –
bukan hanya puasa ramadhan.
Apa seharusnya tujuan kita puasa. Tak lain adalah TAQWA. Taqwa adalah
sifat utama dari wali Allah, auliuLLah.
Sifat utama wali Allah adalah bertakwa.
Waktu kecil kita diajarkan di negeri yang ada sejarah wali songo-nya
ini, bahwa wali harus punya kelebihan yang aneh-aneh. Bisa berjalan di atas
air, kebal senjata, dll. Padahal wali adalah
‘alaa.. ketahuilah, bahwa wali Allah adalah mereka yang selalu tenang. Ga
pernah galau. Ga pernah sedih, kecuali ketika ia jauh dari Allah.
Sangat ngga mungkin orang yang mengaku beriman tapi tidak bertakwa.
Orang yang beriman tentunya adalah orang yang bertakwa, auliuLLah. Ada juga pertanyaan, wali boleh ngga perempuan? Memang
ini khilafiyah. Tapi kita lihat ada ummahat seperti Maryam Ummu Isa as. yang
bisa dijadikan salah satu contoh wali – auliauLLah – perempuan. Jadi
insyaAllah, baik laki-laki maupun perempuan bisa mengejar predikat sebagai wali
Allah, auliauLLah.
Buah dari seseorang menjadi kekasih Allah adalah akan mendapatkan
sesuatu yang luar biasa. Kita kenal ada yang disebut mukjizat, ada karomah,
ma’unah, dan ada juga sihir. Mukjizat diberikan kepada para nabi, karomah
kepada wali Allah, dan ma’unah diberikan kepada orang soleh yang biasa-biasa.
Sihir bisa dipelajari tapi sudah jelas keharamannya.
Puasa, walaupun materi tentang ini sudah sangat umum, tapi kita memulainya
sebagai kader dakwah.
Di QS Al Insaan, Allah menjelaskan muntij atau buah bagi orang-orang
yang bertaqwa. Tiga di dunia, dua di akhirat. Ada juga yang menerjemahkan bahwa
tiga yang di dunia itu sebenarnya buah di dunia maupun akhirat. Artinya
seluruhnya di akhirat.
Pertama, Allah akan berikan makhrojaa. Jalan keluar. Puasa membuat
orang menjadi muttaqin, Allah berjanji akan diberi jalan keluar dari masalah.
Bisa jadi masalahnya pribadi, bisa jadi keluarga, bisa jadi keluarga besar,
bisa jadi jamaah, dst. Ada pendapat, bayi yang menangis saat lahir menunjukkan
bahwa manusia memang lahir dengan permasalahan.
Sejarah, tarikh, siroh menunjukkan bahwa para nabi, wali, orang-orang
soleh adalah orang-orang soleh dan justru semakin banyak masalahnya. Masih
ingat kisah dalam hadits tentang 3 orang yang terperangkap di gua lalu bertawassul
dengan amal solehnya. Mereka masing-masing berdoa dengan amal-amal soleh yang
kiranya bisa menjadi jalan keluar.
Padahal sebetulnya Allah pasti Maha Tahu, tapi bukankah dalam sebuah
hadits disebutkan bahwa ada doa yang bisa merubah takdir.
Kedua, Allah janjikan rejeki yang tak disangka-sangka.
Fitrahnya manusia itu senang insentif, apakah itu berupa uang, jabatan, atau
bisa juga surga, pahala, ridha Allah. Dalam buku Rhenald Kasali disebutkan
bahwa prestasi anak buah antara lain ditentukan oleh insentif apa yang
diberikan seorang pimpinan ke anak buahnya.
Kita kerja dakwah, capek, ga dapat honor tapi terus saja bekerja.
Mengapa disebut Allah rejeki yang tak disangka-sangka? Karena rejeki yang tidak
disangka-sangka itu lebih membahagiakan, walaupun barangnya sama. Misalnya
seorang PNS golongan IIIa sudah biasa dapat gaji Rp 2 juta. Tapi ada pegawai
honorer, ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba dikasih uang Rp 2 juta. Kenapa
saya dikasih, Pak? Kata atasannya, ya karena saya kepengen ngasih saja. Prestasi
kamu bagus.
Kalau kita berdoa, minta ke Allah, lalu dikasih kita sudah senang. Padahal
kata Allah, tidak hanya itu yang akan aku berikan. Masih ada lagi … Tentu
kebahagiaannya berlipat ganda.
Ketiga, Allah jadikan setiap permasalahannya menjadi mudah. Di
kampung saya di Kalirejo – Lampung Tengah – ada dua bengkel. Satu bengkel sepi
sekali. Sedangkan bengkel yang satunya selalu ramai. Karena bengkel yang satu
itu setiap kendaraan diservis ternyata tidak tuntas, mahal, sedikit-sedikit
harus ganti spare part. Sedangkan
bengkel yang ramai itu, kadang-kadang hanya dengan dilihat saja sudah beres (J..).
Mobil Honda saya yang masih baru itu rusak saya bawa ke dealer besar,
dealer resmi, sudah habis banyak ternyata ga tuntas servisnya. Tapi saya bawa
ke paman saya di Metro, cuma diketok-ketok lampunya sudah beres. Padahal saya
bawa ke dealer sudah ganti bohlam macam-macam, masih bermasalah. AC-nya oleh
paman cuma diutak-atik sebentar, langsung normal lagi.
Begitulah pula ada ustadz, ustadzah yang jika kita lihat wajahnya saja sudah
mampu meningkatkan keimanan kita.
Keempat, Allah akan hapuskan dosa-dosanya. Dan kelima,
kepada muttaqin akan Allah berikan balasan berlipat-lipat, ngga seperti balasan
kepada orang yang biasa-biasa.
Inna jibriili… Sesungguhnya malaikat jibril mendoakan buruk kepada seorang
hamba yang diberi kesempatan masuk bulan Ramadhan tapi tidak menambah taqwanya.
Ada hamba yang diberi Allah kesempatan masuk bulan ramadhan tapi tidak ia
jadikan sebagai bulan tarbiyah.
Doa dari malaikat jibril ini sangat menakutkan, akhwati fillah
sekalian. Jadi, mimbarnya Rasulullah itu perlu menaiki tiga tangga. Rasulullah
naik satu demi satu tangga selalu mengucapkan “Aamiin..”. Sahabt bertanya apa
yang engkau aminkan ya Rasulullah. Rasulullah menjawab salah satu yang
diaminkan adalah doa malaikat jibril tentang adanya azab bagi orang yang tidak
mendapat maghfirah selama Ramadhan.
Terkait amaliyah Ramadhan, nanti insyaAllah akan disosialisasikan oleh
Bidang Kaderisasi, ada beberapa bekalan khusus yang merupakan amalan-amalan
baik
1.
Puasa. Sangat berbahaya ngga puasa di bulan
ramadhan tanpa alasan. Ga ada qodho untuk orang yang tak berpuasa tanpa alasan.
2.
Sedekah. Rasulullah disifati sebagai orang yang
paling dermawan, dan dermawannya sepanjang tahun. Padahal orang lain yang
dermawan banyak. Ada Utsman bin Affan dst. Tapi Rasulullah ajuwadan naas. Dan
rasulullah jauh lebih dermawan lagi di bulan ramadhan. Lebih dermawan dari angin
yang berhembus. Kenapa angin? Karena angin ga pilih-pilih mau kasih kesejukan
ke siapa. Kayaknya ini aktivis, ini orang kaya, ini rajin sholat, dst.
Terkait amal sholeh ini, sedekah
yang paling utama adalah memberi buka puasa orang lain. Walaupun ada amal-amal
soleh lain, memberikan duit, dll. Pahala ga bisa selamanya pakai kalkulator.
Misalnya orang yang pulang haji tapi ga sholat karena beranggapan bahwa
pahalanya sholat di masjid nabawi sudah berlipat-lipat kali dibandingkan sholat
di tempat lain.
Berikan ifthar kepada siapa
saja. Bukan cuma fakir miskin.
3.
I’tikaf. Di Lampung Tengah belum ada ummahat
yang mengkoordinir I’tikaf akhwat. I’tikaf itu bukan hanya untuk ikhwan.
I’tikaf dihidupkan oleh istri-istri Rasulullah 10 hari 10 malam terakhir. Ini
sunnah. Jika memang sulit bisa full seperti itu, coba I’tikaf siang hari saja,
atau malam hari saja. Atau malam-malam tertentu. Teknis-teknisnya ga usah
dipusingkan.
Memang godaan 10 hari terakhir itu
semakin banyak. Ketika pasar makin padat dan masjid makin sepi.
Tentang lailatul qadar, sudah
lama saya diajari tentang lailatul qadar, tapi baru menjiwai maknanya setelah
tarbiyah ini. Apa yang ada di tarbiyah ini kan barang lama semua. Ga ada yang
baru. Itulah luar biasanya tarbiyah.
Tanazzalul
malaaikah.. Yang turun saat lailatul
qadar adalah malaikat-malaikat dan komandannya malaikat. Memang lailatul qadar
itu diduga kuat ada pada malam-malam ganjil. Tapi itu kan baru diduga.
Sedangkan Rasulullah beri’tikaf di seluruh 10 hari terakhir, bukan hanya malam-malam
ganjil.
Semoga kita menjadi hamba yang beruntung mendapatkan doa baik Jibril,
bukan doa buruk. Doa agar menjadi kader dakwah yang lebih muntij. Allahumma
amiin. []
[]
- disampaikan dalam Jalasah Ruhiy Akhwat Thulaby jelang Ramadhan 1432 H (Juli 2011 - pardon for this in-accurately) di GSG Ragom Sejahtera.
0 komentar:
Posting Komentar
Komen apapun berharga. Sila.