Qifa, waktu ditengokin ke pondok dan akhirnya nemenin umi tidur di teras masjid lama. |
Baru saja menghentikan Pacer app pada langkah ke 3555. Ya, orang gila macam apa yang pukul 00.58 begini justru berolahraga. Orang gila yang di jam yang sama justru update blog ..
Sudah lama ga journalling. Entah mengapa dini hari begini pengen journalling lagi. Karena menuliskannya di Facebook atau Instagram tampak bak berteriak. Blog terasa lebih privat.
Maka inilah dia.
Sepekan kemarin penuh warna dan cerita. Beberapa bulan terakhir penuh warna dan cerita.
Tapi aku sedang ingin bercerita tentang satu pekan terakhir saja.
Info pelatihan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) baru kudapat H-2. Tepat saat dalam perjalanan nyetir dari Tanggamus. Dan esoknya hadir di Seminar Hasil Caca plus bimbingan dengan pembimbing II.
Padahal Garuda hari Jumat sudah dipesan.
Tak ada waktu santai ria. Bahkan santai kini bermakna harus menggenapkan langkah ke-6000, sukur-sukur ke-10.000.
Dan kebiasaan menunda itu berbuah tiadanya pesawat pagi untuk hari Rabu. Jadilah Selasa malam harus siap naik Damri. Ndilalah Pak petugas Damri yang menjanjikan banyak bus akan berangkat pukul 22.00 tiada lagi ada di loket.
Singkatnya malam itu akhirnya berburu travel menuju Jakarta ditemani kakak cilak, Mas Anto. Purnagama, Bintang Mas sudah pun ditemui. Nihil.
Lanjut bismillah, nyetop travel Bakauheni di bypass dekat Lapangan Ria Panjang saja. Jam berapa itu? Yang jelas sudah lewat pukul 22.00.
Allah Maha Baik, diperjumpakan dengan travel yang akan menuju Jakarta dan siap antar sampai tempat. Travel AsSalaam sebutannya. Sempat hampir kena tilang sebelum memutar masuk Hotel Royal Kuningan, saya berteman dengan Ali si supir travel.
***
Ga selesai ya? Yaiya. Karena ini postingan 4 Sept 2018 yang mengendap jadi draft dan ga kepublish hingga usia domain lupa diperpanjang dan mangkrak hingga hari ini. *** postingan jajal masihkah blog ini layak update :DDD
0 komentar:
Posting Komentar
Komen apapun berharga. Sila.